HMJ PBSI UNISDA

Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) adalah salah satu Organisasi Mahasiswa (Ormawa) yang berada di Unisda Lamongan. HMJ PBSI merupakan organisasi yang berkedudukan di tingkat jurusan dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan juga sebuah kelengkapan non struktural jurusan. Keanggotaan dari HMJ PBSI terdiri dari mahasiswa yang terdaftar dan aktif dalam jurusan PBSI. Masa bakti dari pengurus HMJ PBSI adalah satu tahun terhitung mulai dilantik oleh Kepala Jurusan (Kajur) PBSI.
Featured Post Today
print this page
Latest Post

Lomba Esai HMP Bahtra Indonesia STKIP PGRI Jombang



INFO HMP Bahtra Indonesia:

HMP Bahtra Indonesia STKIP PGRI Jombang mengadakan lomba menulis esai dengan tema "Memaknai Sumpah Pemuda".

Persyaratan teknis:
(1) naskah diketik dengan format Times new roman 12 pt spasi 1,5 kertas A4 minimal 4 lembar,
(2) naskah disertai identitas lengkap dan no telepon/ponsel yang bisa dihubungi,
(3) peserta boleh mengirim lebih dari satu judul naskah,
(4) pengumpulan naskah paling lambat tanggal 30 september 2013 pukul 12.00 WIB. (5) pengiriman naskah ke alamat email: hmp_bahtra@yahoo.com
(6) pengumuman pemenang pada tanggal 9 Oktober 2013.

Hadiah:
(1) 20 esai terbaik akan dibukukan,
(2) juara I mendapatkan uang Rp 300.000, tropi, sertifikat, & buku kumpulan esai terbaik,
(3) juara I mendapatkan uang Rp 200.000, tropi, sertifikat, & buku kumpulan esai terbaik,
(4) juara III mendapatkan uang Rp 100.000, tropi, sertifikat, & buku kumpulan esai terbaik.

Info lebih lanjut hubungi:
(1) Agos P : 085608573603
(2) Zuli Ika : 085745147085

NB. Lomba ini gratis dan terbuka untuk umum.
sumber:

0 komentar

Foto-foto
























0 komentar

Gajah Mada Lahir di Lamongann


Lahir Di Lamongan, Gajah Mada Belum Jadi Ikon
Oleh: Viddy AD Daery *) budayawan,kolumnis,novelis,penyair,penulis skenario teater dan sinetron.


Kabarlamongan.comGajah Mada, pahlawan maha besar Nusantara itu lahir di wilayah Lamongan, Jawa Timur? Menjawab pertanyaan itu akan menimbulkan berbagai macam jawaban, kalau ditanyakan ke banyak orang, namun kalau ditanyakan kepada saya, jawaban saya adalah Iya Betul! Karena berbagai macam alasan:

1. Di daerah Modo dan sekitarnya, termasuk Pamotan, Ngimbang, Bluluk , Sukorame dan sekitarnya, tersebar folklor atau cerita rakyat. Dongeng dari mulut ke mulut, mengisahkan bahwa Gajah Mada adalah kelahiran wilayah Modo situ.

2. Daerah Modo-Ngimbang-Pamotan-Bluluk dan sekitarnya memang ibukota sejak zaman Kerajaan Kahuripan Airlangga, bahkan anak-cucunya juga mendirikan ibukota di situ, karena strategis, alamnya bergunung-gunung, bagus untuk pertahanan, dan dekat dengan Kali Lamong yang merupakan cabang utama Sungai Brantas. Sudah begitu, ada jalan raya Kahuripan-Tuban yang dibatasi Sungai Bengawan Solo di pelabuhan Bubat ( kini bernama kota Babat ). Ibukota ini baru digeser oleh cicit Airlangga ke arah Kertosono-Nganjuk, dan baru di zaman Jayabaya digeser lagi ke Mamenang, Kediri. Selanjutnya oleh Ken Arok digeser masuk lagi ke Singosari. Baru oleh Raden Wijaya dikembalikan ke arah muara, yaitu ke Tarik, namun anaknya yang akan dijadikan penggantinya, yakni Tribuana Tunggadewi, diratukan di daerah Lamongan-Pamotan-Bluluk lagi, yaitu Kahuripan. Jadi Tribuana Tunggadewi sebelum jadi Ratu Majapahit adalah Bre Kahuripan alias Rani Kahuripan, Lamongan.

3. Ketika Gajah Mada menyelamatkan Raja Jayanegara dari amukan pemberontak Ra Kuti, dibawanya Jayanegara ke arah Lamongan, yakni Badander / bisa Badander Bojonegoro, bisa Badander Kabuh, Jombang, dua-duanya rutenya ke arah Lamongan ( dalam hal ini adalah Pamotan-Modo-Bluluk dsktarnya ). Itu sesuai Teori Masa Anak-anak, di mana kalau anak kecil atau remaja berkelahi di luar desanya, pasti lari menyelamatkan diri ke desanya minta dukungan, tentu karena di desanya ada banyak teman, kerabat maupun guru silatnya. Saya kira Gajah Mada juga menerapkan taktik itu.

4. Di wilayah Ngimbang-Bluluk sampai sekarang ada situs kuburan Ibunda Gajah Mada, yakni Nyai Andongsari.

5. Di dekat situ pula ada situs kuburan kontroversial, karena ada kuburan yang diyakini sebagai kuburan Gajah Mada namun dalam posisi “Islam”, karena kuburannya menghadap ke arah yang persis sebagaimana kuburan orang Islam. Kalau misalnya hal ini benar, maka wajar masa tua Gajah Mada tidak ditulis di babad-babad atau kitab kuno, atau cenderung disisihkan atau dihapus dari sejarah, karena Gajah Mada mungkin dianggap “murtad” atau “semacam itu”.

Pendapat mengenai “Gajah Mada masuk Islam di hari tua” ini tidak mengada-ada, karena seorang kyai terkenal di Jawa Timur keturunan Sunan Drajat, yaitu KH Ghofur dari Pondok Pesantren Drajat, Paciran, Lamongan menyatakan bahwa beliau pernah berdialog secara mistis dengan “ruh” Gajah Mada , dan “ruh Gajah Mada” menyatakan bahwa Gajah Mada masuk Islam di hari tuanya. Benar atau tidaknya hanya Allah yang tahu.

Memperjuangkan pendapat semacam ini tidak mudah. Saya pernah bertamu ke teman-teman saya yang menjadi pejabat tinggi kebudayaan maupun pejabat tinggi pendidikan, tidak ada yang mau membuat seminar nasional mengenai tempat lahir Gajah Mada, entah apa sebabnya, mungkin Cuma karena kemalasan khas pegawai negeri Indonesia saja.

Yang bersedia malahan beberapa budayawan Malaysia, namun sayang rencana itu tertunda-tunda menunggu saat yang baik, padahal dana sudah siap. Biarlah nanti kalau Malaysia sudah siap, biar orang-orang Indonesia bisanya cuma marah-marah karena merasa dilangkahi, sebagaimana sudah sering terjadi.

Maka, untuk perjuangan awal, paling tidak beberapa makalah saya yang saya bacakan di beberapa pertemuan budaya di Singapura, Malaysia dan Brunei sedikit banyak menyebut bahwa Gajah Mada adalah putera kelahiran Lamongan dengan bukti-bukti di atas.

Disamping itu, folklor itu saya sisip-sisipkan ke novel saya “Pendekar Sendang Drajat, Misteri Pengebom Candi Gajah Mada” yang akan terbit dua bulan yang akan datang. Sementara itu, novel saya yang sedang beredar dan cukup laris di pasaran, “Pendekar Sendang Drajat Memburu Negarakertagama” mulai saya arahkan ke arah setting daerah Babat-Modo-Ngimbang-Pamotan.

Pendapat lain

Pendapat lain sudah mengantre tentunya, karena folklor atau naskah “Usana Jawa” dari Bali, mengklaim bahwa GAJAH MADA lahir dari sebuah buah kelapa yang pecah di Bali.... hahahaha...aneh kan?

Naskah lain yang juga dari Bali, yakni “Babad Gajah Mada” mengisahkan bahwa Gajah Mada lahir di Pertapaan Lemah Tulis di Bali. Namun itu hanya tulisan babad atau kidung kuno yang ditulis di zaman pasca Majapahit , sedangkan  bukti-bukti lain yang mendukung , sejauh ini belum ada.

Lalu DR. Agus Aris Munandar dari UI berteori bahwa Gajah Mada lahir di Malang, dengan alasan Gajah Mada mendirikan Candi Kertanegara di Singosari Malang. Pendapat ini tentu amat spekulatif, karena mendirikan Candi kan hal biasa yang dilakukan oleh pejabat tinggi yang berkuasa. Bahkan dia berteori bahwa wajah Gajah Mada mirip orang India, bukan seperti wajah “Orang Lamongan” seperti yang diyakini oleh Mohammad Yamin dan sampai kini dijadikan “pendapat umum”.

Teori yang lebih spekulatif dan asal-asalan malah mengatakan, bahwa Gajah Mada lahir di Sumatra, dengan alasan adanya binatang Gajah dan istilah “Mada” hanya ada di Sumatra. Tentunya pendapat ini sangat menggelikan, karena meskipun Gajah asli Sumatra, tapi kan Raja-raja Jawa dapat mendatangkan/membelinya, jadi Gajah bukan hal yang aneh di Jawa. Istilah “Mada” juga ada dalam kosakata Jawa.

Ada juga yang menyatakan, bahwa Gajah Mada lahir di Dompo, Sumbawa, karena di sana ada kuburan Gajah Mada. Tentunya soal kuburan bisa saja dibikin dan diperakukan.

Atau mungkin juga Gajah Mada yang lain, yang bukan di zaman Majapahit, atau tokoh lokal yang kharisma kepemimpinannya mirip tindak tanduk Gajah Mada, meski skopnya tidak Internasional seperti Gajah Mada Majapahit.

Malahan ada juga teori yang menyatakan bahwa Gajah Mada orang Dayak di Kalimantan, karena di wilayah Dayak Krio ada tokoh bernama Jaga Mada yang diutus Demung Adat Kerajaan Kutai untuk menjelajah Nusantara. Namun teori ini dari segi logika hubungan dengan Majapahit sangat lemah. Mungkin juga dia adalah tokoh lokal yang dihormati oleh masyarakatnya setara dengan penghormatan terhadap Gajah Mada Majapahit.

Dan kemudian, ada juga teori yang menyatakan, bahwa Gajah Mada itu mungkin benar lahir di wilayah Pamotan-Lamongan, namun bukan anak Raden Wijaya sebagaimana disebutkan oleh folklor di Modo, akan tetapi lahir dari ibu yang dinikahi Pasukan Mongol yang melarikan diri dari induk pasukannya.

Teori ini agak lemah, karena menurut buku John Man, Pasukan Mongol yang ternyata bukan hanya dipimpin oleh Jendral-jendral Mongol, namun juga disertai oleh Kaisar Mongol sendiri, dibantai habis oleh Pasukan Raden Wijaya dan sisanya melarikan diri ke perahu di pelabuhan Ujung Galuh dan Tuban lalu segera pergi berlayar kembali ke Cina, sudah begitu di Cina mereka dibantai lagi oleh anak petani Cina yang sudah bosan dijajah Mongol lalu memberontak atas bantuan pasukan Majapahit dan kemudian merajakan diri, memerdekakan Cina dari penjajahan Mongol ratusan tahun.

Pendapat ini, menurut budayawan Irawan Djoko Nugroho, sangat sesuai dengan yang dikandung dalam kitab kuno “Tembang Harsawijaya” dan Prasasti Kertarajasa.

Jadi,kalaupun ada sepuluh - tiga puluh orang pasukan Mongol yang mampu menyelamatkan diri lalu lari ke hutan, tentu butuh waktu berpuluh-berbelas tahun baru berani menampakkan diri keluar dari hutan, lalu berani menikahi wanita lokal. Hal itu persis seperti yang dilakukan oleh pelarian pasukan Jepang di zaman perang kemerdekaan Indonesia, dan baru berani muncul dari hutan ketika Indonesia sudah lama merdeka dan melupakan suasana peperangan.

Padahal Gajah Mada lahir hanya setahun dua tahun dari peristiwa pembantaian Pasukan Mongol oleh Pasukan Majapahit. Maka, pasti ibunya tidak dinikahi oleh pasukan Mongol, melainkan oleh pemimpin pasukan Majapahit yang merayakan kemenangan,atau kalau merujuk ke folklor Modo, dinikahi ( semacam nikah siri-lah--istilahnya ) oleh Raden Wijaya sendiri,dalam rangka pesta perayaan kemenangan, karena pertempuran hebat menumpas Pasukan Mongol memang terjadi di wilayah Lamongan.

Namun di atas semua teori dan tafsir sejarah, hanya Allah yang Maha tahu, jadi manusia hanya bisa berteori berdasar alasan-alasan dan data-data yang masuk akal, namun tak berhak mengklaim yang paling benar, wallahu a’lam bissawab, wailaihil marji’ wal ma’ab !!!!
 

0 komentar

Momok Ospek

Momok Ospek
Dalam perkuliahan ospek merupakan kegiatan yang bisa dikatakan wajib dilaksanakan oleh setiap perguruan tinggi atau universitas pada saat masa penerimaan mahasiswa baru. Ospek yang sering kita dengar selalu berisi tentang perpeloncoan, kekerasan, junior patuh dengan senior, pelecehan atau yang lain. Ini merupakan momok bagi seoraang mahasiswa baru yang tipologi mahasiswa baru masih seperti dengan siswa SMA, yang masih takut melawan dan hanya patuh dengan aturan dari para senior.
Papalia, (2004) menyatakan bahwa perpeloncoan adalah perilaku agresif yang disengaja dan berulang untuk menyerang target atau korban, yang secara khusus adalah seseorang yang lemah, mudah diejek dan tidak bisa membela diri. Ada 5 kategori perilaku perpeloncoan tersebut, yaitu :
Kontak Fisik Langsung
Perilaku yang termasuk dalam kategori ini adalah memukul, mendorong, menggigit, menjambak, menendang, mengunci seseorang dalam ruangan, mencubit, mencakar, juga termasuk memeras dan merusak barang-barang yang dimiliki orang lain
Kontak Verbal Langsung
Perilaku yang termasuk dalam kategori ini adalah seperti mengancam, mempermalukan, merendahkan, mengganggu, memberi panggilan nama (name-calling), sarkasme, merendahkan (put-downs), mencela/mengejek, mengintimidasi, memaki, menyebarkan gosip.(termasuk membentak)
Perilaku non-verbal langsung
Perilaku yang termasuk dalam kategori ini adalah seperti melihat dengan sinis, menjulurkan lidah, menampilkan ekspresi muka yang merendahkan, mengejek, atau mengancam; biasanya disertai oleh perpeloncoan fisik atau verbal.
Perilaku non-verbal tidak langsung
Perilaku yang termasuk dalam kategori ini adalah seperti mendiamkan seseorang, memanipulasi persahabatan sehingga menjadi retak, sengaja mengucilkan atau mengabaikan, mengirimkan surat kaleng.
Pelecehan seksual
Perilaku yang termasuk dalam kategori ini adalah perilaku-perilaku yang dapat dikategorikan sebagai perilaku agresi fisik dan bisa juga verbal.
 Mahasiswa baru tidak akan menerima perlakuan yang bersifat melecehkan, kekerasan, intervensi, atau kekerasan yang bersifat formal atau nonformal. Karena sesuai dengan SK Dirjen DIKTI No.038/D/2000 tentang Pengaturan Kegiatan Penerimaan Mahasiswa Baru di Perguruan Tinggi, pada dasarnya bertujuan untuk memberikan pengenalan awal bagi mahasiswa baru, baik berkenaan dengan sejarah kampus, lembaga-lembaga yang ada di kampus, jenis kegiatan akademik, sistem kurikulum, cara pembelajaran yang efektif di perguruan tinggi, serta para pemimpin universitas, fakultas dan dosen. Maka Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Organisasi Mahasiswa (ORMAWA), dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) se-Unisda Lamongan, menyelenggarakan dengan konsep kesederhanaan dan memberi kemudahan bagi para mahasiswa baru untuk mengenal kampus yang akan mereka tempati  kurang lebih selama 4 tahun.

Selamat Datang Mahasiswa Baru Tahun 2013-2014.

Berakhlak, Berusaha, dan Berdoa dalam Berkarya 
Gusto!

0 komentar

SPASI 2013



SPASI (Saat Pengenalan Bahasa dan Sastra Indonesia) adalah agenda terbesar dalam program kerja HMJ PBSI Unisda Lamongan, karena kegiatan ini adalah momentum saling mengenal antara mahasiswa baru dan mahasiswa yang lebih dulu masuk dia jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI).
Kegiatan ini bisa juga disebut ospek, namun HMJ PBSI mengemas ospek ini lebih menarik dan edukatif melalui kosep acara yang bersahabat.. Dengan tema Mengukir Warna Kebahagiaan dalam Hembusan Nafas Bahasa dan Sastra, semoga mampu membekali mahasiswa baru jurusan PBSI untuk memasuki dunia perkuliahan dan dunia keorganisasian.




Gusto!!
0 komentar

PROGRAM KERJA HMJ PBSI 2013

Program Kerja HMJ PBSI 2013
Juli   
Garasi (Gema Ramadan PBSI)
•    Buka bersama anak yatim
•    Mulai siang dan diisi dengan lomba kaligrafi
•    Menjelang buka diisi tausiah bulan ramadan
•    Tarawih berjamaah
Tgl 23 Juli (13.00-19.30)  

September
SPASI (Saat Pengenalan Bahasa dan Sastra Indonesia)  
•    Kemah di Trawas
•    Peserta dari mahasiswa baru
Tgl 24-26 September

Oktober (Bulan Bahasa)
GCB (Gerakan Cinta Bahasa)  
•    Pembacaaan sumpah pemuda oleh 1000 pemuda
•    Start kampus (rektor)
•    Finis alun-alun Lamongan (Bupati)
•    Teatrikal di alun-alun
Tgl 28 Oktober  

Desember  
Gerakan Bersih dari HMJ PBSI untuk Unida   
•    Membuat tempat sampah dari barang bekas
•    Di setiap tempat sampah dilengkapi dengan slogan cinta bahasa dan sastra Indonesia
•    Melibatkan mahasiswa baru dalam pembuatan
•    Meletakkan tempat sampah di sudut-sudut kampus
•    Di hari itu juga serentak membersihkan kampus selama +/- 1 jam oleh seluruh mahasiswa PBSI  
Tgl 7 Desember  

Pelatihan Jurnalistik   
•    Target seluruh mahasiswa PBSI
•    Peserta membawa Laptop
•    Selama 2 hari
•    Di luar/di dalam kampus
•    Output mampu membuat buletin bulanan HMJ
  
Apresiasi Sastra
•    Seluruh PBSI
•    Bedah puisi
•    Bedah cerpen 
2 Minggu sekali

Januari   
KTSP  Kompetisi Tunas Sastra Pelajar  
•    Peserta dari SMA se-Jatim
•    3 perlombaan (Esai, Musikalisasi Puisi, Festival Lagu Daerah)
Liburan Semester Ganjil

Januari   
Study Banding HMJ PBSI   
•    Pengurus HMJ
•    Ke Univ. Negeri 
Setelah KTSP  

April (Bulan Sastra)
Malam Sastra   
•    Seluruh mahasiswa PBSI
•    Setiap kelas menampilkan teater
•    Setiap kelas mengikuti lomba penulisan Esai
•    Pertarungan pantun dan puisi  
27 April 2014

Mei   
Reformasi HMJ   
•    Pembentukan KPUM
•    Pembentukan Partai



TTD

Ketua HMJ PBSI
Sigit Bagus Riyanmoko
0 komentar

TOR SPASI 2013

TERM OF REFENCE (TOR) 
SAAT PENGENALAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA (SPASI) FKIP UNISDA LAMONGAN PERIODE 2013-2014 

A. LATAR BELAKANG 
Kemampuan berfikir dan bertindak kreatif pada hakekatnya dapat dilakukan setiap manusia apalagi yang menikmati pendidikan tinggi. Oleh karena, kreatifitas merupakan 3 (tiga) faktor intergratif utama dalam diri manusia, yaitu pikiran, perasaan, dan ketrampilan. Dalam faktor pikiran terdapat imajinasi, perepsi, dan nalar. Faktor ketrampilan mengandung bakat, faal tubuh dan pengalaman. Dengan demikian agar mahasiswa dapat mencapai level kreatif, ketiga faktor tersebut diupayakan agar optimal dalam sebuah kegiatan yang dikenal dengan Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM). Maka sebagai upaya mengantarkan kemampuan dan mutu mahasiswa mencapai taraf pencerahan kreativitas dan inovasi dalam rangka mempersiapkan diri menjadi pemimpin yang cendekiawan, wirausahawan serta berjiwa mandiri dam arif, mahasiswa diberi peluang untuk mengimplementasikan kemampuan, keahlian, sikap tanggungjawab, membangun kerjasama tim maupun mengembangkan kemandirian melalui kegiatan yang menjadi semacam budaya dalam tubuh Himpunan Mahasiswa Jurusan Bahasa Dan Sastra Indonesia untuk mengadakan kegiatan Saat Perkenalan Bahasa dan Sastra Indonesia (SPASI). Kegiatan ini ditujukan khusus pada mahasiswa baru, serta mahasiswa lama yang belum pernah mengikuti. Pelaksanaan SPASI diharapkan sebagai modal awal bagi mahasiswa yang belum pernah mengikuti untuk optimalkan perkuliahan dan mengetahui semua yang harus dikerjakan, serta merasa memiliki betul jurusan Bahasa Dan Sastra Indonesia. Selain itu, dapat pula menjalin keakraban diantara mahasiswa baru dengan mahasiswa lama dalam lingkungan perkuliahan. Akhirnya dengan niat yang matang untuk selalu ingin lebih baik dari sebelumnya seperti salam Himpunan Mahasiswa Jurusan ialah kita harus “Gusto” yang berarti “Kita harus maju terus”. Maka dari seluruh panitia serta dorongan dari semua anggota HMJ PBSI Unisda untuk mengadakan kegiatan tersebut. 

B. TUJUAN 
Pelaksanaan kegiatan SPASI (Saat Pengenalan Bahasa dan Sastra Indonesia) ini bertujuan:
1. Pembekalan dasar tentang Bahasa dan Sastra Indonesia bagi mahasiswa yang mengikuti SPASI 2013-2014
2. Menciptakan rasa peduli terhadap Bahasa dan sastra Indonesia dalam Kegiatan belajar mengajar mahasiswa di jurusan mereka, serta universitas pada umumnya .
3. Terjalinya keeratan emosional yang tinggi dan persaudaraan diantara Mahasiswa baru dengan Mahasiswa yang lama.
4. Secara tidak langsung pengkaderan di dalam Himpunan Mahasiswa Jurusan Perkenalan Bahasa dan Sastra Indonesia Unisda Lamongan.
5. Memacu mahasiswa untuk bisa membuat karya tulis ilmiah sebagai program penalaran yang dikemas dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). 

C. TEMA
Kegiatan ini bertemakan “Mengukir Warna Kebahagiaan dalam Hembusan Bahasa dan Sastra Indonesia“ 

D. BENTUK DAN NAMA KEGIATAN 
1. Bentuk kegiatan Kegiatan ini dikemas dalam bentuk perkemahan dan Out Bound. 
2. Nama kegiatan Kegiatan ini bernama SPASI (Saat Pengenalan Bahasa dan Sastra Indonesia) 

E. TEMPAT DAN WAKTU KEGIATAN
1. Waktu kegiatan Pelaksanaan kegiatan SPASI pada : 
Hari : Rabu s.d Jumat
Tanggal : 25- 27 September 2013 
2. Tempat kegiatan Kegiatan ini dilaksanakan di Bumi Trawas Mojokerto. 

F. PELAKSANA 
Kepanitiaan kegiatan ini terdiri atas panitia inti dan seksi bidangnya, dimana keseluruhannya dipegang oleh pengurus HMJ PBSI Unisda periode 2013-2014. 

G. PESERTA 
Peserta yang mengikuti kegiataan ini adalah seluruh mahasiswa baru jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia serta beberapa mahasiswa lama yang belum mengikuti. 

H. PENUTUP 
Demikian TOR ini kami buat dengan sebenar-benarnya sebagai diskripisi awal sebuah kegiatan, dengan harapan kegiatan tersebut dapat diselenggarakan dengan sukses sebagai target yang kami kehendaki, dan semoga ketulusan serta partisipasi semua pihak merupakan kontribusi positif sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan masa depan bangsa. Akhirnya, panitia sangat berharap kepada semua pihak Fakultas dan Universitas serta semua pihak yang bersangkutan atas perhatian dan partisipasi serta kerjasamanya. Semoga kegiatan Saat Perkenalan bahasa dan Sastra Indonesia ini dapat berjalan sesuai dengan keinginan kita bersama.  
0 komentar
 
Support : Sigit Bagus Riyanmoko | HMJ PBSI Unisda Lamongan | PK PMII Unisda Lamongan
Copyright © 2011. HMJ PBSI UNISDA - All Rights Reserved
Template dari HMJ PBSI Unisda Lamongan Didukung oleh PK PMII Unisda Lamongan
Diproduksi oleh Sigit Bagus Riyanmoko