Sajadah Panjang
Ada sajadah panjang
terbentang
Dari kaki buaian
Sampai ke tepi kuburan
hamba
Kuburan hamba bila mati
Ada sajadah panjang
terbentang
Hamba tunduk dan sujud
Di atas sajadah yang
panjang ini
Diselingi sekedar
interupsi
Mencari rezeki, mencari
ilmu
Mengukur jalan seharian
Begitu terdengar suara
azan
Kembali tersungkur hamba
Ada sajadah panjang
terbentang
Hamba tunduk dan rukuk
Hamba sujud dan tak lepas
kening hamba
Mengingat Dikau
Sepenuhnya
Senja Di
Pelabuhan Kecil
Ini kali tidak ada yang mencari cinta
di antara gudang, rumah tua, pada cerita
tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut
menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut
Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang
menyinggung muram, desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.
Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
menyisir semenanjung, masih pengap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap
Ini kali tidak ada yang mencari cinta
di antara gudang, rumah tua, pada cerita
tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut
menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut
Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang
menyinggung muram, desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.
Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
menyisir semenanjung, masih pengap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap
Kupu-kupu
malam
Ada
yang benci dirinya
Ada
yang butuh dirinya
Ada
yang berlutut mencintanya
Ada
pula yang kejam menyiksa dirinya
Ini hidup wanita si kupu-kupu malam
Ini hidup wanita si kupu-kupu malam
Bekerja
bertaruh seluruh jiwa raga
Bibir
senyum kata halus merayu memanja
Kepada
setiap mereka yang datang
Dosakah yang dia kerjakan
Dosakah yang dia kerjakan
Sucikah
mereka yang dating
Kadang
dia tersenyum dalam tangis
Kadang
dia menangis di dalam senyuman
Oh apa yang terjadi, terjadilah
Oh apa yang terjadi, terjadilah
Yang
dia tahu Tuhan penyayang umatnya
Oh
apa yang terjadi, terjadilah
Yang
dia tahu hanyalah menyambung nyawa
Oh apa yang terjadi, terjadilah
Oh apa yang terjadi, terjadilah
Yang
dia tahu Tuhan penyayang umatnya
Oh
apa yang terjadi, terjadilah
Yang
dia tahu hanyalah menyambung nyawa
Ibu
kalau aku merantau lalu datang kemarau
sumur-sumur kering, daunpun gugur bersama reranting
hanya mata air airmatamu, ibu, yang tetap lancar mengalir
bila aku merantau
sedap kopyor susumu dan ronta kenakalanku
di hati ada mayang siwalan memutikkan sarisari kerinduan
lantaran hutangku padamu tak kuasa kubayar
ibu adalah gua pertapaanku
dan ibulah yang meletakkan aku di sini
saat bunga kembang meyemerbak bau sayang
ibu menunjuk ke langit, kemudian ke bumi
aku mengangguk meskipun kurang mengerti
bila kasihmu ibarat samudera
sempit lautan teduh
tempatku mandi, mencuci lumut pada diri
tempatku berlayar, menebar pukat dan melempar sauh
lokan-lokan, mutiara dan kembang laut semua bagiku
kalau aku ikut ujian lalu ditanya tentang pahlawan
namamu, ibu, yang kan kusebut paling dahulu
lantaran aku tahu
engkau ibu dan aku anakmu
kalau aku merantau lalu datang kemarau
sumur-sumur kering, daunpun gugur bersama reranting
hanya mata air airmatamu, ibu, yang tetap lancar mengalir
bila aku merantau
sedap kopyor susumu dan ronta kenakalanku
di hati ada mayang siwalan memutikkan sarisari kerinduan
lantaran hutangku padamu tak kuasa kubayar
ibu adalah gua pertapaanku
dan ibulah yang meletakkan aku di sini
saat bunga kembang meyemerbak bau sayang
ibu menunjuk ke langit, kemudian ke bumi
aku mengangguk meskipun kurang mengerti
bila kasihmu ibarat samudera
sempit lautan teduh
tempatku mandi, mencuci lumut pada diri
tempatku berlayar, menebar pukat dan melempar sauh
lokan-lokan, mutiara dan kembang laut semua bagiku
kalau aku ikut ujian lalu ditanya tentang pahlawan
namamu, ibu, yang kan kusebut paling dahulu
lantaran aku tahu
engkau ibu dan aku anakmu
CINTA YANG AGUNG
Adalah ketika kamu menitikkan air mata
dan masih peduli terhadapnya..
Adalah ketika dia tidak mempedulikanmu dan kamu masih
menunggunya dengan setia..
dan masih peduli terhadapnya..
Adalah ketika dia tidak mempedulikanmu dan kamu masih
menunggunya dengan setia..
Adalah ketika dia mulai mencintai orang lain
dan kamu masih bisa tersenyum sembari berkata ‘Aku
turut berbahagia untukmu..
dan kamu masih bisa tersenyum sembari berkata ‘Aku
turut berbahagia untukmu..
Apabila cinta tidak berhasil
…Bebaskan dirimu…
Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya
dan terbang ke alam bebas lagi..
Ingatlah…bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan
kehilangannya..
…Bebaskan dirimu…
Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya
dan terbang ke alam bebas lagi..
Ingatlah…bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan
kehilangannya..
Tapi..ketika cinta itu mati..
kamu tidak perlu mati bersamanya
kamu tidak perlu mati bersamanya
Orang terkuat BUKAN mereka yang selalu
menang..MELAINKAN mereka yang tetap tegar ketika
mereka jatuh..
menang..MELAINKAN mereka yang tetap tegar ketika
mereka jatuh..
Rindu Sahabat
Malam yang
sunyi ini.
Kini ku
sendiri, tanpa ada sahabat disampingku saat ini.
Tapi ku hadapi
semua rintangan ini.
Walau hati ku
sepi tak ada yang menemani.
Hari demi hari
yang akan aku lewati.
Kini kau telah
pergi meningalkan ku sendiri.
Pergi jauh
merantau ke negeri orang.
Kuharap kau tak
melupakanku.
Aku
merindukanmu, oh sahabat
Kuharap engkau
kembali kesini lagi
Aku ingin kita
bersama lagi
Berkumpul
kembali Tuk hadapi hari hari
Hanya potret
dirimulah,
Yang bisa obati
rindu ku saat ini
Kumohon
sahabat,datang kembali lagi.
Di malam sunyi
ini, ku merasa seakan ku tak berdaya
ku butuh
sahabat yang bisa temani malam ku yang sepi ini
Aku
rindu sosok dirimu yang begitu ceria..
Aku berharap bisa bertemu dirimu lagi.
Aku berharap bisa bertemu dirimu lagi.
KARENA CINTA
Karena cinta duri menjadi mawar
Karena cinta duri menjadi mawar
Karena cinta
cuka menjelma anggur segar
Karena cinta
keuntungan menjadi mahkota penawar
Karena cinta
kemalangan menjelma keberuntungan
Karena cinta
rumah penjara tampak bagaikan kedai mawar
Karena cinta
tompokan debu kelihatan seperti taman
Karena cinta
api yang berkobar-kobar Jadi cahaya yang menyenangkan
Karena cinta
syaitan berubah menjadi bidadari
Karena cinta
batu yang keras menjadi lembut bagaikan mentega
Karena cinta
duka menjadi riang gembira
Karena cinta
hantu berubah menjadi malaikat
Karena cinta
singa tak menakutkan seperti tikus
Karena cinta
sakit jadi sihat
Karena cinta
amarah berubah menjadi keramah-ramahan
Rebana kesunyian
Kepekaan senja membawaku tenggelam
Menilisik siapa dalang dibalik duka
Bukan aral enggan menghindar
Ialah Tuhan pengguasa alam ingin
disapa
Kerenggangan sukma melagu do’a
Ya, jauh nian jauh dari fitrahmu
Mengusik raga pandai bergaya
Serta pandai mengubur asa
Ialah Tuhan pencipta nikmat ingin
bergulat
Daku merebah pada kesunyian
Mendendangkan rindu pada cahaya-Mu
Andaikan alam mampu bergumam
Nikmat Tuhan mana lagi yang kau
dustakan?
Terkubur sayu pada kekeringan kalbu
Oh, Tuhan tegur lembutmu menyejukkan
ari
Dalam diri masitha yang menepuk
keangkuhan
Dalam hening kerinduan aku mencarimu
ALLAHU RABBI
+ komentar + 1 komentar
tolong buktikan kalau "Rindu Sahabat" itu puisinya Rendra
Posting Komentar