HMJ PBSI UNISDA

Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) adalah salah satu Organisasi Mahasiswa (Ormawa) yang berada di Unisda Lamongan. HMJ PBSI merupakan organisasi yang berkedudukan di tingkat jurusan dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan juga sebuah kelengkapan non struktural jurusan. Keanggotaan dari HMJ PBSI terdiri dari mahasiswa yang terdaftar dan aktif dalam jurusan PBSI. Masa bakti dari pengurus HMJ PBSI adalah satu tahun terhitung mulai dilantik oleh Kepala Jurusan (Kajur) PBSI.
Featured Post Today
print this page
Latest Post

Naskah Puisi


TANAH AIR MATA (SUTARDJI)
Tanah air mata tanah tumpah dukaku
mata air air
mata kami
air
mata tanah air kami
di sinilah kami berdiri
menyanyikan air
mata kami
di balik gembur subur tanahmu
kami simpan perih kami
di balik etalase megah gedung-gedungmu
kami coba sembunyikan derita kami
kami coba simpan nestapa
kami coba kuburkan duka lara
tapi perih tak bisa sembunyi
ia merebak kemana-mana
bumi memang tak sebatas pandang
dan udara luas menunggu
namun kalian takkan bisa menyingkir
ke manapun melangkah
kalian pijak airmata kami
ke manapun terbang
kalian kan hinggap di air mata kami
ke manapun berlayar
kalian arungi airmata kami
kalian sudah terkepung
takkan bisa mengelak
takkan bisa ke mana pergi
menyerahlah pada kedalaman air mata
(1991)


IBU D. ZAWAWI IMRON

kalau aku merantau lalu datang
musimkemarau
sumur-sumur kering, daunpun gugur bersama reranting
hanya mata air airmatamu, ibu, yang tetap lancar mengalir

bila aku merantau
sedap kopyor susumu dan ronta kenakalanku
di hati ada mayang siwalan memutikkan sarisari kerinduan
lantaran hutangku padamu tak kuasa kubayar

ibu adalah gua pertapaanku
dan ibulah yang meletakkan aku di sini
saat bunga kembang meyemerbak bau sayang
ibu menunjuk ke langit, kemudian ke bumi
aku mengangguk meskipun kurang mengerti

bila kasihmu ibarat samudera
sempit lautan teduh
tempatku mandi, mencuci lumut pada diri
tempatku berlayar, menebar pukat dan melempar sauh
lokan-lokan, mutiara dan kembang laut semua bagiku
kalau aku ikut ujian lalu ditanya tentang pahlawan
namamu, ibu, yang kan kusebut paling dahulu
lantaran aku tahu
engkau ibu dan aku anakmu


NEGERI AMPLOP (GUS MUS)

Di Negeri amplop
Aladin menyembunyikan lampu wasiatnya “malu”
Samson tersipu – sipu, rambut keramatnya dituupi topi “rapi – rapi”
david coverfil dan rudini bersembunyi “rendah diri”
entah, andai Nabi Musa bersedia datang membawa tongkatnya
amplop – amplop di negeri amplop mengatur dengan teratur
Hal – hal yang tak teratur menjadi teratur
Hal – hal yang teratur menjadi tak teratur
Memutuskan putusan yang tak putus
Membatalkan putusan yang sudah putus
Amplop – amplop menguasai penguasa
dan mengendalikan orang – orang biasa
amplop – amplop membeberkan dan menyembunyikan
mencairkan dan membekukan
mengganjal dan melicinkan
Orang bicara bisa bisu
Orang mendengar bisa tuli
Orang alim bisa nafsu
Orang sakti bisa mati
Di negri amplop, amplop – amplop mengamplopi apa saja dan siapa saja


Doa (Chairil Anwar)

kepada pemeluk teguh

Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut namamu

Biar susah sungguh
mengingat Kau penuh seluruh

cayaMu panas suci
tinggal kerdip lilin di kelam sunyi

Tuhanku
aku hilang bentuk
remuk

Tuhanku
aku mengembara di negeri asing

Tuhanku
di pintuMu aku mengetuk
aku tidak bisa berpaling

13 November 1943


 Dari Catatan Seorang Demonstran
(karya Taufiq Ismail)

Inilah peperangan
Tanpa jenderal, tanpa senapan
Pada hari-hari yang mendung
Bahkan tanpa harapan
Di sinilah keberanian diuji
Kebenaran dicoba dihancurkn
Pada hari-hari berkabung
Di depan menghadang ribuan lawan

1966

KEINDAHAN KEHIDUPAN
Kahlil Gibran

Keindahan adalah kehidupan itu sendiri
saat ia membuka tabir penutup wajahnya.
Dan kalian adalah kehidupannya itu,
kalianlah cadar itu.
Keindahan adalah keabadian
yag termangu di depan cermin.
Dan kalian;
adalah keabadian itu,
kalianlah cermin itu.


Padamu Jua (AMIR HAMZAH)

Habis kikis
segala cintaku hilang terbang
pulang kembali aku padamu
seperti dahulu

Kaulah kandil kemerlap
pelita jendela di malam gelap
melambai pulang perlahan
sabar, setia selalu.

Satu kekasihku
aku manusia
rindu rasa
rindu rupa.

Di mana engkau
rupa tiada
suara sayup
hanya kata merangkai hati

Engkau cemburu
engkau ganas
mangsa aku dalam cakarmu
bertukar tangkap dengan lepas

Nanar aku, gila sasar
sayang berulang padamu jua
engkau pelik menarik ingin
serupa dara di balik tirai

Kasihmu sunyi
menunggu seorang diri
lalu waktu - bukan giliranku
mati hari - bukan kawanku.

NEGRI KADAL (SOSIAWAN LEAK)

negri kami negri kadal
negri yang tidak pernah sepi dari juluran lidah
menjelma dasi, panji-panji hingga janji-janji
yang selalu terpelanting bacinnya ludah.
sambil melata, kami mengendap,
menikam dan bersenggama
sesekali menelikung lawan juga kawa.
negri kami negri kadal
negri yang bersemak rempah
berbelukar bahan tambang, berrerimbun hutan
namun selalu lapar
dengan pertikaian dan asap tebal
dari berbagai kayu bakar
; agama, harta dan kekuasaan
kami selesaikan masalah
hanya lewat desis dan kata-kata
sedang tindakan tersembunyi dengan sempurna
di ujung ekor yang tak berdaya
menjelma bom, meledak sembarangan.
curiga mulus beranak pinak di sela sisik
malih rupa ketakutan
yang tak pernah terungkap di pengadilan
di negri kadal.
Solo, 19 September 2000



PELAYARAN TUHAN (AFRIZAL MALNA)

Dalam orang tak bertuhan dalam orang tak bertuhan
aku berlayar dalam tubuh tubuh sepi
terdaging di puncak puncak kediaman hening
mengeras dalam hujan hujan panjang
O, tuhan berlaut dalam keheningan nisu

pada kapal kapal kaku
bisik bisik menjauh
kata yang mengeras dalam makna
aku mengental dalam tarian sinarmu
mabok lautanmu - samudra diri
melaju
melaju kaku
ke kota kota sepi
semua tak bicara dalam sujud abadi:
diri yang terusir darimu
jadi laut tak bertepi



SURAT HENING (HERRY LAMONGAN)

Kau paham, bagaimana di itu tempat
gelap dan terang bersekutu dengan
lentik kabut
mengantar dingin. sentuhan teramat halus
merambat ke sekujur perasaan

kita nikmati sapaan itu sejak ujung kaki
pelahan meraba sendi-sendi lautan
hingga selesai ia pada sisi terubun tubuh kita

kau paham bukan, lewat kisah pendakian tadi
kita mengembara sekejap
melintasi daratan pengaduan berabad-abad

ia
arah terhening jalan kupu-kupu
3 komentar
 
Support : Sigit Bagus Riyanmoko | HMJ PBSI Unisda Lamongan | PK PMII Unisda Lamongan
Copyright © 2011. HMJ PBSI UNISDA - All Rights Reserved
Template dari HMJ PBSI Unisda Lamongan Didukung oleh PK PMII Unisda Lamongan
Diproduksi oleh Sigit Bagus Riyanmoko