HMJ PBSI UNISDA

Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) adalah salah satu Organisasi Mahasiswa (Ormawa) yang berada di Unisda Lamongan. HMJ PBSI merupakan organisasi yang berkedudukan di tingkat jurusan dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan juga sebuah kelengkapan non struktural jurusan. Keanggotaan dari HMJ PBSI terdiri dari mahasiswa yang terdaftar dan aktif dalam jurusan PBSI. Masa bakti dari pengurus HMJ PBSI adalah satu tahun terhitung mulai dilantik oleh Kepala Jurusan (Kajur) PBSI.

PUISI UNTUK MUSIKALISASI PUISI

Sajadah Panjang
Ada sajadah panjang terbentang
Dari kaki buaian
Sampai ke tepi kuburan hamba
Kuburan hamba bila mati
Ada sajadah panjang terbentang
Hamba tunduk dan sujud
Di atas sajadah yang panjang ini
Diselingi sekedar interupsi
Mencari rezeki, mencari ilmu
Mengukur jalan seharian
Begitu terdengar suara azan
Kembali tersungkur hamba
Ada sajadah panjang terbentang
Hamba tunduk dan rukuk
Hamba sujud dan tak lepas kening hamba
Mengingat Dikau
Sepenuhnya

Senja Di Pelabuhan Kecil

Ini kali tidak ada yang mencari cinta
di antara gudang, rumah tua, pada cerita
tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut
menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut

Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang
menyinggung muram, desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.

Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
menyisir semenanjung, masih pengap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap

Kupu-kupu malam
Ada yang benci dirinya
Ada yang butuh dirinya 
Ada yang berlutut mencintanya
Ada pula yang kejam menyiksa dirinya
Ini hidup wanita si kupu-kupu malam
Bekerja bertaruh seluruh jiwa raga
Bibir senyum kata halus merayu memanja
Kepada setiap mereka yang datang
Dosakah yang dia kerjakan
Sucikah mereka yang dating
Kadang dia tersenyum dalam tangis
Kadang dia menangis di dalam senyuman
Oh apa yang terjadi, terjadilah
Yang dia tahu Tuhan penyayang umatnya
Oh apa yang terjadi, terjadilah
Yang dia tahu hanyalah menyambung nyawa
Oh apa yang terjadi, terjadilah
Yang dia tahu Tuhan penyayang umatnya
Oh apa yang terjadi, terjadilah
Yang dia tahu hanyalah menyambung nyawa
Ibu

kalau aku merantau lalu datang kemarau
sumur-sumur kering, daunpun gugur bersama reranting
hanya mata air airmatamu, ibu, yang tetap lancar mengalir

bila aku merantau
sedap kopyor susumu dan ronta kenakalanku
di hati ada mayang siwalan memutikkan sarisari kerinduan
lantaran hutangku padamu tak kuasa kubayar

ibu adalah gua pertapaanku
dan ibulah yang meletakkan aku di sini
saat bunga kembang meyemerbak bau sayang
ibu menunjuk ke langit, kemudian ke bumi
aku mengangguk meskipun kurang mengerti

bila kasihmu ibarat samudera
sempit lautan teduh
tempatku mandi, mencuci lumut pada diri
tempatku berlayar, menebar pukat dan melempar sauh
lokan-lokan, mutiara dan kembang laut semua bagiku
kalau aku ikut ujian lalu ditanya tentang pahlawan
namamu, ibu, yang kan kusebut paling dahulu
lantaran aku tahu
engkau ibu dan aku anakmu

CINTA YANG AGUNG
Adalah ketika kamu menitikkan air mata
dan masih peduli terhadapnya..
Adalah ketika dia tidak mempedulikanmu dan kamu masih
menunggunya dengan setia..
Adalah ketika dia mulai mencintai orang lain
dan kamu masih bisa tersenyum sembari berkata ‘Aku
turut berbahagia untukmu..
Apabila cinta tidak berhasil
…Bebaskan dirimu…
Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya
dan terbang ke alam bebas lagi..
Ingatlah…bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan
kehilangannya..

Tapi..ketika cinta itu mati..
kamu tidak perlu mati bersamanya
Orang terkuat BUKAN mereka yang selalu
menang..MELAINKAN mereka yang tetap tegar ketika
mereka jatuh..
Rindu Sahabat

Malam yang sunyi ini.
Kini ku sendiri, tanpa ada sahabat disampingku saat ini.
Tapi ku hadapi semua rintangan ini.
Walau hati ku sepi tak ada yang menemani.

Hari demi hari yang akan aku lewati.
Kini kau telah pergi meningalkan ku sendiri.
Pergi jauh merantau ke negeri orang.
Kuharap kau tak melupakanku.

Aku merindukanmu, oh sahabat
Kuharap engkau kembali kesini lagi
Aku ingin kita bersama lagi
Berkumpul kembali Tuk hadapi hari hari
Hanya potret dirimulah,
Yang bisa obati rindu ku saat ini
Kumohon sahabat,datang kembali lagi.

Di malam sunyi ini, ku merasa seakan ku tak berdaya
ku butuh sahabat yang bisa temani malam ku yang sepi ini
Aku rindu sosok dirimu yang begitu ceria..
Aku berharap bisa bertemu dirimu lagi.

KARENA CINTA

Karena cinta duri menjadi mawar
Karena cinta cuka menjelma anggur segar
Karena cinta keuntungan menjadi mahkota penawar
Karena cinta kemalangan menjelma keberuntungan
Karena cinta rumah penjara tampak bagaikan kedai mawar
Karena cinta tompokan debu kelihatan seperti taman
Karena cinta api yang berkobar-kobar Jadi cahaya yang menyenangkan
Karena cinta syaitan berubah menjadi bidadari
Karena cinta batu yang keras menjadi lembut bagaikan mentega
Karena cinta duka menjadi riang gembira
Karena cinta hantu berubah menjadi malaikat
Karena cinta singa tak menakutkan seperti tikus
Karena cinta sakit jadi sihat
Karena cinta amarah berubah menjadi keramah-ramahan

Rebana kesunyian
Kepekaan senja membawaku tenggelam
Menilisik siapa dalang dibalik duka
Bukan aral enggan menghindar
Ialah Tuhan pengguasa alam ingin disapa

Kerenggangan sukma melagu do’a
Ya, jauh nian jauh dari fitrahmu
Mengusik raga pandai bergaya
Serta pandai mengubur asa
Ialah Tuhan pencipta nikmat ingin bergulat

Daku merebah pada kesunyian
Mendendangkan rindu pada cahaya-Mu
Andaikan alam mampu bergumam
Nikmat Tuhan mana lagi yang kau dustakan?

Terkubur sayu pada kekeringan kalbu
Oh, Tuhan tegur lembutmu menyejukkan ari
Dalam diri masitha yang menepuk keangkuhan
Dalam hening kerinduan aku mencarimu

ALLAHU RABBI

Share this article :

+ komentar + 1 komentar

9 April 2015 pukul 13.19

tolong buktikan kalau "Rindu Sahabat" itu puisinya Rendra

Posting Komentar

 
Support : Sigit Bagus Riyanmoko | HMJ PBSI Unisda Lamongan | PK PMII Unisda Lamongan
Copyright © 2011. HMJ PBSI UNISDA - All Rights Reserved
Template dari HMJ PBSI Unisda Lamongan Didukung oleh PK PMII Unisda Lamongan
Diproduksi oleh Sigit Bagus Riyanmoko