HMJ PBSI UNISDA

Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) adalah salah satu Organisasi Mahasiswa (Ormawa) yang berada di Unisda Lamongan. HMJ PBSI merupakan organisasi yang berkedudukan di tingkat jurusan dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan juga sebuah kelengkapan non struktural jurusan. Keanggotaan dari HMJ PBSI terdiri dari mahasiswa yang terdaftar dan aktif dalam jurusan PBSI. Masa bakti dari pengurus HMJ PBSI adalah satu tahun terhitung mulai dilantik oleh Kepala Jurusan (Kajur) PBSI.

Juknis Musikalisasi Puisi KTSP IV 2016





JUKNIS MUSIKALISASI PUISI
HMJ PBSI Unisda Lamongan
BAGI PELAJAR TINGKAT SMA/SMK/MA SEDERAJAT
SE-JAWA TIMUR

KETENTUAN UMUM KTSP DAN OLIMPIADE TINGKAT SMA/SMK/MA

PERSYARATAN PESERTA KTSP DAN OLIMPIADE
1.    Fotokopi kartu pelajar sebanyak2 lembar/surat keterangan masih  menjadi siswa dari Kepala Sekolah
2.    Foto berukuran (3x4) cm sebanyak 2 lembar
3.    Surat tugas atau delegasi dari sekolah
4.    Setiap lembaga menyetorkan berkas persyaratan perlombaan dengan stofmap warna biru

PENDAFTARAN
a)      Pendaftaran peserta dibuka mulai tanggal 14 Maret – 16 April 2016 pukul 08.00 – 17.00 WIB.
b)      Setiap lembaga diperkenankan mendaftar lebih dari satu peserta.
c)      Biaya pendaftaranMusikalisasiPuisiRp 100.000.
d)     Pendaftaran dapatdilakukan diSekretariat PanitiaKantor HMJ PBSI Unisda dan dapat dilakukan via SMS dan E-mail dengan langsung mentransfer biaya pendaftaran ke nomor rekening 630101-014108-53-7a.n. Siti Ayintami Shofiyani (BANK BRI).
e)      Biaya pendaftaran tidak dapat ditarik kembali jika peserta mengundurkan diri atau dinyatakan oleh panitia indisipliner atau diskualifikasi.
f)       Setiap peserta harus mengisi dan menyerahkan formulir pendaftaran dan persyaratan peserta dengan surat keterangan aktif atau rekomendasi dari kepala sekolah.
g)      Jika peserta lomba kurang dari 60%, panitia berhak  memberi perpanjangan waktu pendaftaran.
h)      Menyerahkan slip pembayaran sebagai tanda bukti pendaftaran saat technical meeting.
.
TECHNICAL MEETING
a)      Technical meeting dilaksanakan pada hari Ahad, 17 April 2016  pukul 09.00 – selesai, di gedung Hukum Unisda Lamongan.
b)      Pengambilan nomor urut peserta lomba dilakukan pada saat technical meeting.
c)      Setiap peserta wajib mengirim delegasi untuk mengikuti technical meeting.
d)     Jika wakil peserta berhalangan hadir agar mengirim konfirmasi kepada panitia dan dianggap menyetujui hasil technical meeting.

PELAKSANAAN
LombaMusikalisasiPuisipadatanggal23 April 2016.Perlombaan dimulai pukul 08.00 WIB di kampus Unisda Lamongan.

PENGHARGAAN
a.       Sertifikat dari dinas pendidikan diberikan kepada:
1.      Pendamping
2.      Seluruh peserta
3.      Juara I, II, dan III
4.      Juara harapan I dan II
b.      Juara terbaik lomba esai mendapat TropiRektorUnisda dan Uang pembinaan.
LAIN-LAIN
a.       Perihal yang belum diatur dalam juknis ini untuk kemudian akan disepakati bersama saat technical meeting, dan jika ada sesuatu yang dirasa kurang bisa dimengerti dalam juknis, bisa langsung ditanyakan saat pendaftaran atau menghubungi nomor ponsel panitia yang tertera.
b.      Peserta dinyatakan diskualivikasi manakala melakukan tindakan melanggar hukum (pemerintah dan agama) maupun sikap indisipliner selama kegiatan berlangsung.


Pesertaharusmemilihsalahsatupuisidari:
1)   HerryLamongan
-Sinyal Seratus Hari
-Purnama Langit Losari
2)   WS. Rendra
-Rindu Sahabat
- Aku Tulis Pamplet Ini
3)   D’ ZawawiImron
-Bulan Tertusuk Lalang
-Ketemu Juga Ahirnya
4)   Sosiawan Leak
-Beralas Sajadah Kutulis Puisi
5)   Chairil anwar
               -Sajak Putih
               -Senja di Pelabuhan Kecil
6)   AcepZamzam Noor
               -Kasidah Sunyi
               -Bahasa Langit


a.    KetentuanUmum Musikalisasi Puisi
·      Peserta adalah siswa putra dan putri SMA/SMK/MA yang masih aktif dan merupakan wakil dari masing-masing sekolah.
·      Satu kelompok musikalisasi maksimal 5 anggota.
·      Peserta bersifatterbatas, hanya 25 kelompok.
·      Setiap peserta menampilkan satu musikalisasi puisi yang ditentukan panitia
·      Pengulangan baris atau bait pada puisi sebagai refrein atau yang lain pada lagu, dapat dilakukan untuk menegaskan penajaman makna dalam puisi, tetapi bukan merupakan keharusan.
·      Penampilan bersifat langsungdan boleh dengan menggunakan alat musik kontemporer/alternatif, namun tidak diperbolehkan menggunakan cakram padat (CD) atau musik yang sudah terprogram.
·      Alat musik nonelektronik.
·      Waktu penampilan setiap kelompok maksimal 15 menit (sudah termasuk tata teknis penampilan).
·      Jika kelompok peserta nomor urut sebelumnya berhalangan hadir, maka secara otomatis kelompok peserta dengan nomor urut setelahnya yang akan menggantikan.
·      Panitia menyediakan tempat atau panggung seluas (4 m X 6 m out door), perlengkapan tata suara atau sound system (nonalat musik) sederhana.
·      Peserta memakaipakaianbebasnamunsopan.
·      Panitia hanya menyediakan fasilitas kudapan untuk 6 orang (5 pesertadan 1 pendamping) setiap sekolah, selebihnya tidak menjadi tanggung jawab panitia.
b.   Dewan Juri dan penilaian Musikalisasi Puisi
1.    Tim dewan juri terdiri dari praktisi seni dan akademisi yang mempunyai pengalaman dan reputasi yang mumpuni.
2.    Keputusan dewan juri tidak dapat diganggu gugat dan dapat dipertanggungjawabkan
3.    Ketentuan penilaian:
·      Interpretasi Puisi
·      Olah Vokal
·      Instrument Alat Musik
·      Harmonisasi
·      Totalitas Penampilan (showfull).

SEKRETARIAT PANITIA Kantor HMJ PBSI Gedung Ormawa No. 151 UnisdaLamongan

Ponsel yang Bisa Dihubungi Zakky (085852454618)dan Hanif (085706336756)
e-mail: hmjpbsi1@gmail.com Fb: hmj pbsi unisda lamongan



Puisi-puisi yang dimusikalisasikan:



Sinyal Seratus Hari
karya: Hery Lamongan

dengan segala kereta
siang mengeluh di rel penuh peluh
engkau antar tilas luka itu
melampaui seratus hari
dan seratus hari lagi
kota-kota semakin panas mengeras
suara-suara lepas menimbun benih sajak-sajakku

masih di sana stasiun
masih pula sinyal, palang pintu, dan papan nama
tapi jam tak menunggumu di peron
hanya jejak tangan yang pernah lambai
sebutir air mata
dan cinta yang berantakan di lantai

kita seperti telah berjumpa
tapi pukul berapa engkau menangis
apakah yang hendak pulih, sayangku
kecuali robek air oleh gugur sebutir batu
kita selalu tiba pada suasana lebih jauh
daripada tempat-tempat yang pernah kita singgahi

berlalu
tanpa ada yang minta
kita kembali

Purnama Langit Losari
karya: Hery Lamongan

Gerit pintu lepas dari selarak
Seakan tangan bahkan dendang
membiarku tiba ke kampung halamanmu
ke bening nafas purnama Losarimu

Latar berjejal-jejal
Kata-kata hanya desis yang tenggelam

Sajak-sajak bersila
Mengaji wadah rengat sayup-sayup
juz demi juz
Seperti koor yang monoton

Tapi daun-daun tak gugur hingga tengah malam
Sekalian wajah melukis hayat
sekalian embun hinggap pelahan
Bertasbih
seperti gigil bertasbih pada tubuh-tubuh
yang hikmat mengeja kalam

Padang makhsyar dalam pengertian
diterjemahkan Losari semalaman
tatkala samodra umat teduh mewirid
lailatul mubarokah
Aku saksikan isyarah suratmu
dan tetes pijar purnama
berkedip memanjat ubun
Menggali sukma cintamu di relung benakku

Gegas yang utuh
Denyut jantung sejamaah detak nadi
hening dalam dzikir bersama alam
Seperti Arofah ketika wukuf

Malam Losarimu
menghidupi kemarau bermusim-musim
Membasuh setiap ruhani
yang rindu wangi musyahadah


Rindu Sahabat
Karya W.S Rendra

Malam yang sunyi ini.
Kini ku sendiri, tanpa ada sahabat disampingku saat ini.
Tapi ku hadapi semua rintangan ini.
Walau hati ku sepi tak ada yang menemani.

Hari demi hari yang akan aku lewati.
Kini kau telah pergi meningalkan ku sendiri.
Pergi jauh merantau ke negeri orang.
Kuharap kau tak melupakanku.

Aku merindukanmu, oh sahabat
Kuharap engkau kembali kesini lagi
Aku ingin kita bersama lagi
Berkumpul kembali Tuk hadapi hari hari
Hanya potret dirimulah,
Yang bisa obati rindu ku saat ini
Kumohon sahabat,datang kembali lagi.

Di malam sunyi ini, ku merasa seakan ku tak berdaya
ku butuh sahabat yang bisa temani malam ku yang sepi ini
Aku rindu sosok dirimu yang begitu ceria..
Aku berharap bisa bertemu dirimu lagi.

Aku Tulis Pamplet Ini

Pengarang: W.S Rendra
Aku tulis pamplet ini
karena lembaga pendapat umum
ditutupi jaring labah-labah
Orang-orang bicara dalam kasak-kusuk,
dan ungkapan diri ditekan
menjadi peng – iya – an
Apa yang terpegang hari ini
bisa luput besok pagi
Ketidakpastian merajalela.
Di luar kekuasaan kehidupan menjadi teka-teki
menjadi marabahaya
menjadi isi kebon binatang

Apabila kritik hanya boleh lewat saluran resmi,
maka hidup akan menjadi sayur tanpa garam
Lembaga pendapat umum tidak mengandung pertanyaan.
Tidak mengandung perdebatan
Dan akhirnya menjadi monopoli kekuasaan

Aku tulis pamplet ini
karena pamplet bukan tabu bagi penyair
Aku inginkan merpati pos.
Aku ingin memainkan bendera-bendera semaphore di tanganku
Aku ingin membuat isyarat asap kaum Indian.

Aku tidak melihat alasan
kenapa harus diam tertekan dan termangu.
Aku ingin secara wajar kita bertukar kabar.
Duduk berdebat menyatakan setuju dan tidak setuju.

Kenapa ketakutan menjadi tabir pikiran ?
Kekhawatiran telah mencemarkan kehidupan.
Ketegangan telah mengganti pergaulan pikiran yang merdeka.

Matahari menyinari airmata yang berderai menjadi api.
Rembulan memberi mimpi pada dendam.
Gelombang angin menyingkapkan keluh kesah

yang teronggok bagai sampah
Kegamangan. Kecurigaan.
Ketakutan.
Kelesuan.

Aku tulis pamplet ini
karena kawan dan lawan adalah saudara
Di dalam alam masih ada cahaya.
Matahari yang tenggelam diganti rembulan.
Lalu besok pagi pasti terbit kembali.
Dan di dalam air lumpur kehidupan,
aku melihat bagai terkaca :
ternyata kita, toh, manusia !

Bulan Tertusuk Lalang
Karya: D. Zawawi Imron

bulan rebah
angin lelah di atas kandang

cicit-cicit kelelawar
menghimbau di ubun bukit
di mana kelak kujemput anak cucuku
menuntun sapi berpasang-pasang

angin termangu di pohon asam
bulan tertusuk lalang

tapi malam yang penuh belas kasihan
menerima semesta bayang-bayang
dengan mesra menidurkannya
dalam ranjang-ranjang nyanyian

Ketemu Juga Akhirnya
Karya: D. Zawawi Imron


kucari sosok tubuhmu
pada bias sukma di langit
meski langit tak mungkin secantik kenangan

nyatanya kau termangu di tikung sungai
merenungi percakapan daging dan tulang

ketemu juga akhirnya
bayang-bayang yang akan kekal
terkatung pada ranting penyesalan

kalau besok kubangun bendungan di sungai hijau
maka air harus mengalir
menyusul roh-roh yang belum pulang

BERALAS SAJADAH KUTULIS PUISI
Karya: Sosiawan Leak

timpuh di sajadah
kutulis sajak
tentang pelacuran,
pornografi dan kehidupan malam.
tapi tidak ada mesias apalagi tuhan
kitab suci terbakar bersama tembakan
dan huru hara kartun nabi.
timpuh di sajadah
kutulis sajak
tentang mata anakku yang terpejam
kecapaian di tengah malam
entah karena mimpi atau lantaran permainan siang hari
tentang wajah ibunya yang dirajang-rajang usia
lantaran pekerjaan rumah, kenekalanku yang meremaja
atau kesibukan kerja.
tapi tidak ada malaikat
surga terbakar kenaikan harga
neraka menggurita di mana-mana
di tiap trafick light dan pojok kota
merdeka dan sentosa!
kaki tangannya menjelma tuhan, nabi, kitab suci
juga malaikat dan surga
bahkan juga puisi, timpuh dan sajadah ini.

Senja Di Pelabuhan Kecil
Karya: Chairil Anwar

Ini kali tidak ada yang mencari cinta
di antara gudang, rumah tua, pada cerita
tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut
menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut

Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang
menyinggung muram, desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.

Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
menyisir semenanjung, masih pengap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap

Sajak Putih

Karya: Chairil Anwar

Bersandar pada tari warna pelangi
kau depanku bertudung sutra senja
di hitam matamu kembang mawar dan melati
harum rambutmu mengalun bergelut senda
Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba
meriak muka air kolam jiwa
dan dalam dadaku memerdu lagu
menarik menari seluruh aku
hidup dari hidupku, pintu terbuka
selama matamu bagiku menengadah
selama kau darah mengalir dari luka
antara kita Mati datang tidak membelah…
Buat Miratku, Ratuku! kubentuk dunia sendiri,
dan kuberi jiwa segala yang dikira orang mati di alam ini!
Kucuplah aku terus, kucuplah
dan semburkanlah tenaga dan hidup dalam tubuhku…

Kasidah Sunyi
Karya: Acep Zamzam Noor

Aku letih menjengkal
kesamaranmu
Menyusuri
terowongan-
terowongan panjang
Waktu ternyata
sebuah gurun pasir
Yang menelanku. Tapi kematian kutahan
Hingga tenggorokanku
terbakar sunyi
Di antara erangan dan jeritanku yang terpendam

Gunung batu hanya menyimpan
kedamaianmu
Aku letih memahami
rahasiamu
Menghirup kepulan pasir dan debu
Langkahku telah
menuruni jurang dan suaraku
Ditenggelamkan batu karang. Kematian masih
kutahan

Tapi waktu terus
membentangkan gurun demi gurun
Dari keluasan tak bisa kujengkal jarak lagi
Matahari hanya
mengisyaratkan
keagunganmu yang jauh

BAHASA LANGIT
Puisi Acep Zamzam Noor

Bernyanyilah dalam getar bunga-bunga
Atau duduk saja menghikmati malam
Mungkin angin akan datang menengokmu dengan kecemasan
Tapi yang ingin diucapkannya
Adalah nyanyian yang terpendam tahun-tahunmu

Bernyanyilah dalam selimut batu-batu
Atau mengembara dalam hujan kata-katanya
Sebab langit yang turun adalah sahabat bumi
Yang menyiram kebun-kebun asuhannya. Itulah bahasa
Tapi matamu telah buta membacanya
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Sigit Bagus Riyanmoko | HMJ PBSI Unisda Lamongan | PK PMII Unisda Lamongan
Copyright © 2011. HMJ PBSI UNISDA - All Rights Reserved
Template dari HMJ PBSI Unisda Lamongan Didukung oleh PK PMII Unisda Lamongan
Diproduksi oleh Sigit Bagus Riyanmoko